Ketua KAN dari Masa ke Masa & Alek Batagak Panghulu Nagari Gurun

Ketua KAN dari Masa ke Masa & Alek Batagak Panghulu Nagari Gurun
Karapatan Adat Nagari Gurun
11 September 2025
Blog

Karapatan Adat Nagari (KAN) Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Luhak Nan Tuo, Kabupaten Tanah Datar, adalah lembaga adat tertinggi yang memegang peranan penting dalam menjaga marwah adat Minangkabau. Kepemimpinan KAN diturunkan dari masa ke masa melalui prosesi Batagak Panghulu, sebuah peristiwa adat sakral yang menandai lahirnya pemimpin baru dalam nagari.

Berikut adalah perjalanan Ketua KAN Nagari Gurun dari masa ke masa, yang menggambarkan kesinambungan kepemimpinan adat hingga era modern:

1. Abdullah Dt Paduko Marajo Lelo (1901 – 1933)

Prosesi Batagak Gala pada tahun 1901 menandai pengangkatan Abdullah Dt Paduko Marajo Lelo sebagai Ketua KAN pertama yang tercatat dalam sejarah Nagari Gurun. Beliau memimpin hingga tahun 1933, pada masa ketika pengaruh adat masih sangat kuat dalam mengatur kehidupan nagari, jauh sebelum masuknya sistem pemerintahan modern.

2. Ismail Dt Mudo Ayat (1966)

Pada tahun 1966, digelar Batagak Gala yang menetapkan Ismail Dt Mudo Ayat sebagai Ketua KAN. Masa kepemimpinan beliau berlangsung di tengah perubahan sosial dan politik pasca kemerdekaan Indonesia, di mana adat tetap menjadi pegangan utama masyarakat Nagari Gurun.

3. Aznam Dt Putiah (1995)

Seiring dengan perubahan zaman, tahun 1995 kembali diadakan prosesi Batagak Gala yang mengukuhkan Aznam Dt Putiah sebagai Ketua KAN. Pada era ini, KAN semakin memperkuat peranannya dalam menjaga adat sekaligus mulai membuka diri terhadap modernisasi.

4. Dt Mangkuto Malano

Pada periode berikutnya, kepemimpinan KAN Gurun dilanjutkan oleh Dt Mangkuto Malano. Walaupun tidak tercatat tahun pasti Batagak Gala, beliau menjadi salah satu tokoh penting yang menjaga kesinambungan adat dan kepemimpinan nagari.

5. SY Dt Radjo Malano (2011)

Tahun 2011 menjadi momentum besar dengan prosesi Batagak Gala yang mengangkat SY Dt Radjo Malano sebagai Ketua KAN. Beliau memimpin dengan menekankan pentingnya musyawarah adat serta pelestarian nilai-nilai tradisi di tengah perkembangan global.

6. Ridwan Dt Mangkuto Malano

Setelahnya, kepemimpinan beralih kepada Ridwan Dt Mangkuto Malano, yang meneruskan estafet kepemimpinan adat. KAN Gurun di bawah beliau tetap berkomitmen menjaga adat salingka nagari dan memperkuat solidaritas masyarakat.

7. Hanidin Dt Rangkayo Endah (2020 – 2025)

Pada periode 2020–2025, Hanidin Dt Rangkayo Endah dipercaya menjadi Ketua KAN. Kepemimpinannya bertepatan dengan masa pandemi, di mana adat dan musyawarah tetap dijalankan meskipun situasi penuh tantangan.

8. Dr. H. Febby Dt Bangso (2025 – 2030)

Periode terbaru 2025–2030 ditandai dengan prosesi Batagak Gala 2026, yang akan mengukuhkan Dr. H. Febby Dt Bangso, Sst.Par M.Par QRGP, CFA sebagai Ketua KAN. Kehadirannya diharapkan membawa semangat baru dalam menjaga marwah adat sekaligus memperkuat sinergi antara adat, pendidikan, dan pengembangan nagari.

Makna Batagak Panghulu di Nagari Gurun

Prosesi Batagak Panghulu bukan hanya pengangkatan seorang pemimpin adat, tetapi juga penegasan kembali nilai musyawarah, persatuan, dan keberlanjutan adat Minangkabau. Seorang penghulu diharapkan menjadi teladan, pengayom kaum, serta penjaga adat yang mampu menyeimbangkan antara warisan leluhur dengan tantangan zaman.

Melalui perjalanan Ketua KAN dari masa ke masa, terlihat jelas bahwa Nagari Gurun senantiasa menjaga tradisi kepemimpinan adat dengan penuh khidmat. Dari Abdullah Dt Paduko Marajo Lelo hingga Dr. H. Febby Dt Bangso, kepemimpinan ini menjadi bukti bahwa adat Minangkabau tetap hidup dan berkembang bersama generasi penerusnya.

Penutup

Sejarah Ketua KAN Nagari Gurun dari 1901 hingga kini adalah cerminan bahwa adat tidak lekang oleh waktu. Dengan prosesi besar Alek Batagak Panghulu 2026, Nagari Gurun kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga warisan adat Minangkabau yang berlandaskan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.